Tampilkan postingan dengan label Untuk Senpai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Untuk Senpai. Tampilkan semua postingan
Untukmu, Tak bisa lagi kukatakan aku mencintaimu, seperti ketika aku di dekatmu dulu. Tak bisa lagi kutatap dalam hening dua kelopak matamu yang terpejam itu. Tak bisa lagi.. Kita berjanji dalam bisu bahwa kita akan saling meninggalkan. Kita lelah, kau dan aku menyerah....
"You never texted me like I never exist in your world. I miss you so damn much, but you didn't miss me, right?" ... "Please say something. At least say hello to me." ... *after five hours waiting* "Hello...." I see. At least...
Menulis judul itu, saya mikir lama.. Sebab segala hal tentang berdamai dengan masa lalu itu terasa sulit dan gamang bagi saya. Yah, anggap saja kadang aslinya diri kita sendiri yang ngga mau melakukannya.Sebelumnya, mari kita masuk ke dalam bahasan yang lebih sempit. Ketika...
Normal 0 false false false IN JA X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 Ah aku lelah. Sangat lelah kali ini. Apa sebaiknya kuambil jeda lagi atau baiknya tak usah ada jeda tapi langsung kabur dan pergi? Kau itu menyebalkan ya? Keras kepala dan sangat egois. Demi apa...
Ada waktu dimana kupikir jeda yang kuambil ini salah. Ada waktu juga dimana kupikir aku mungkin benar. Sebab ketika aku mengambil jeda, terasa salah karena dalam jeda itu aku masih saja memikirkannya. Terasa benar karena dalam jeda itu ada pembelajaran agar aku bisa...
Senpai.. Hanya denganmu aku menyentuh kesetiaan yang benar-benar. Hanya denganmu aku mencoba berkenalan dengan kepasrahan dan rasa menerima yang tanpa amarah. Meredam semua egoku, menekan harga diri dan egoismeku. Hanya kau, senpai. Hanya denganmu.Satu.Apapun yang kau dengar, yang kau baca, yang mungkin kau rasakan....
Mungkin, sekarang memang waktuku mengalah. Mundur teratur dan konsisten. Aku harus bisa teguh. Sebab jika berlarut-larut, segalanya akan sangat menyakitkan. Aku akan mengalah, kali ini benar-benar kucoba melakukannya. Aku akan membebaskan segalanya. Aku tahu segalanya salahku. Bukan sesuatu yang tidak benar ketika kamu...
Mungkin, sekarang memang waktuku mengalah. Mundur teratur dan konsisten. Aku harus bisa teguh. Sebab jika berlarut-larut, segalanya akan sangat menyakitkan. Aku akan mengalah, kali ini benar-benar kucoba melakukannya. Aku akan membebaskan segalanya. Aku tahu segalanya salahku. Bukan sesuatu yang tidak benar ketika kamu...
Hello Schatz.. Aku merindukanmu. Aku merindukan senyuman yang nampak samar di bibirmu. aku merindukan menyentuh garis tulang hidupmu. Dan aku juga merindukan saat-saat dimana kita bersama, namun tanpa kata. Intinya, aku merindukan semua tentangmu. Dulu aku sempat berharap bisa menjauh dan pergi darimu. Melupakan semua...
Kita mengawali segalanya tanpa bertatap muka. Kita sepakat berjalan bersama tanpa bisa saling mengenggam tangan. Kemudian, ketika kau putuskan berbelok dan meninggalkanku. Kau pun juga tak menampakkan wujudmu di depanku. Hanya sederet kata yang kehalusan tuturnya sanggup menggilas habis perasaan bahagiaku. Pun kau...
You're the first person I want to talk to when I wake up.The last person when I fall asleep,The one to share good news with,The one to be upset with.I LOVE YOU.Aku suka hari jum'at. Aku suka keramaian yang hening itu. Aku suka...
Setelah lama aku pikir, mungkin tulisan-tulisanku tentang kamu sebelumnya agak berlebihan. Mungkin aku menulis dengan perasaan sedih , kecewa dan marah. Sehingga seakan-akan kamu begitu jahat. Tapi setelah kupikir ulang dan dengan pikiran yang lebih jernih, mungkin memang sifatmu yang seperti itu. Ketidakpedulian...
Semua tulisan dalam label Untuk Senpai adalah cerita tentang bagaimana sebuah romansa memainkan jejaknya. Beberapa menganggapnya fiksi, beberapa menganggapnya riil kisahku. Aku tersenyum. Cerita itu, romansa itu tergantung dari bagaimana kamu memandangnya. Aku hanya ingin jadi narator yang menarasikan cerita yang telah tertulis...
Normal 0 false false false EN-US JA X-NONE Akhirnya selesai juga. Apa yang aku perjuangkan sejauh ini akhirnya selesai juga. Rasanya sakit. Dadaku sesak. Mataku perih. Tapi aku tidak menangis. Tidak. Untunglah. Mungkin aku sudah cukup tegar. Aku memang tak akan pernah rela...
Sahabatku bilang, “Laki-laki yang meninggalkanmu itu bukan laki-laki yang baik”. Lalu dia juga mengatakan sambil menepuk pundakku, “Jangan menyesal karena ditinggalkan olehnya. Buatlah dia menyesal karena meninggalkanmu”. Aku terpaku mendengarkannya bicara seperti itu. sebentar kemudian, tetes demi tetes air mata berjatuhan dari mataku....
Sayang.. aku meragukanmu. Aku meragukan keseriusanmu akanku. Aku meragukan semua perasaanmu terhadapku. Aku tidak tahu kenapa. Hanya saja, aku merasa ada yang salah. Ada yang tidak benar diantara kita. Sayangku, ketahuilah.. baru kali ini kusadari kalau ternyata jalan kita begitu berbeda. Baru kusadari...
Ketika kuucapkan janji itu aku demikian bersungguh-sungguh. Aku benar-benar ingin menjadikanmu sahabat hidupku, satu-satunya laki-laki yang akan kupertahankan hingga akhir usiaku. Aku ingin berdua bersamamu melalui semua perjalanan hidup ini. Aku ingin melukis kanvas kehidupanku sejalan dengan cinta dari kita berdua. Awalnya ku...
Jadi badmood :( Bukan, belum dan entah bisa atau tidak. Jujur tak pernah sanggup beralih. Tp berbaik sangka dengan kebisuan, tak ada penghiburan sedikit pun Banyak kalimat dg awalan "andai saja", apa itu artinya aku menyesalimu. :( :( Bismillah.. Semoga tidak. Kamu anugrah terbaik, meski angkuh...
Entah karma itu benar atau tidak. Aku cm berharap itu tak menyapamu dan tak sampai melukai sayapmu :)Entah bersama atau terpisah nantinya. Masing-masing sayap harus dan tetap berjuang. Segala keputusan dan takdir. Cuma bisa menerima..Dan malaikatku, ku tau kamu tau apa yang paling...
Bukan, belum dan entah bisa atau tidak. Jujur tak pernah sanggup beralih. Tp berbaik sangka dengan kebisuan, tak ada penghiburan sedikit punBanyak kalimat dg awalan "andai saja", apa itu artinya aku menyesalimu. :( :(Bismillah.. Semoga tidak. Kamu anugrah terbaik, meski angkuh dan sok...